HIKMAH KEHIDUPAN | Ruang depresi
TFebruari 21, 2018
TFebruari 21, 2018

HIKMAH KEHIDUPAN


hihmah kehidupan
KEHIDUPAN

HIKMAH KEHIDUPAN
KISAH DAN HIKMAHNYA KEHIDUPAN
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Tuhan sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. 
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.‎
Hal ini terbukti pula dalam hal "membaca" alam raya dengan bermunculannya dari waktu ke waktu penemuan-penemuan baru.

‪HATI / RASA
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; 
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.‎


Hihmah kehidupan
KEHIDUPAN
ISI KEHIDUPAN
‪Isi kehidupan adalah bahasa nyata yang bisa dilihat kasat mata.
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhan telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya pun (menjulang) ke langit.
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.‎
Ke mana aku pergi bila aku mati?"
Aku tak perlu takut, karena aku menyadari bahwa segala sesuatu yang bersumber dari-Nya adalah baik.
Dia tidak memberi kecuali yang baik.

Pengetahuan dan Teknologi.
Daya kalbu / kekuatan Hati yang memungkinkannya bermoral, merasakan keindahan, kelezatan iman dan kehadiran Tuhan. Dari daya inilah lahir intuisi dan indra keenam. Apabila keempat daya itu, digunakan dan dikembangkan secara baik, maka kualitas pribadi akan mencapai puncaknya, yaitu : 
Satu pribadi yang beriman, berbudi pekerti luhur, memiliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, keterampilan, keuletan serta wawasan masa depan, dan dengan fisik yang sehat.‎



hihmah kehidupan
kehidupan

Pemahaman malapetaka sebagai takdir tuhan. Disebutkan bila ada malapetaka atau sesuatu yang tidak menyenangkan, biasanya kita cepat-cepat melempar penyebabnya kepada takdir. 
Dan sebaliknya, kita melupakan kata ini saat kita sedang meraih kesuksesan.

  Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Tuhan, dan apa saja bencana yang menimpamu maka itu dari (kesalahan) dirimu sendiri .
( Saya Meyakini Ini )

Benar, kita tidak dapat lepas dari takdir Tuhan. Tetapi, takdir-Nya tidak hanya satu. Kita diberi kemampuan untuk memilihnya. 
Contoh : 
Runtuhnya tembok yang rapuh dan menjangkitnya wabah merupakan takdir-takdir Tuhan, berdasarkan hukum-hukum yang sudah ditetapkan. Maka, bila seseorang tidak menghindar, ia akan menerima akibatnya, dan itu adalah takdir. Tetapi, jika ia menghindar dan kemudian luput dari mara bahaya, itu juga takdir 

Beriman dan beribadah hanya karena tuhan, bukan karena yang lain, coba tanyakan pada dirimu sendiri, seandainya surga tak ada, apakah kamu masih menyembah_NYA?. Dari hal tersebut kamu akan mengetahui, seberapa keimananmu. Apakah kamu melakukan doa dan ibadahmu berharap sutga???
Kebanyakan manusia akan menjawab iya, karena takut masuk dalam neraka.
Bukankah yang demikian dinamakan takut???,,, oh tidaak<<<??
Mungkin tepatnya terpaksa melakukannya karena itu adalah perintah atau mengharuskan diri karena diwajibkan.

Bagaimana jika doa atau ibadah itu menjadi kebutuhan, jika kita tidak melakukannya artinya kebutuhan itu tidak terpenuhi, bagaimana jika ibadah menjadi kebutuhan pokok, karena dengan beribadah membuat kita tenang, nyaman, damai, mampu bersikap bijak, lapang dan mencerdaskan diri, akhirnya kita merasakan ibadah adalah menjadi kebutuhan kita???.
 Karena saat hati, [pikiran dan jiwa kita mengarahnke nhal positif, pasti alam dan lingkungan sekitar kita juga akan membalas hal positif pula.
Sikap kita menjadi tenang, dan pasti jiwa akan lebih baik dan pastinya membawa kebaikan pula disekitar kita. Kita tak akan berpikir tentang surga ataupun neraka, dan denjgan sendirinya sikap kita terhadap kehidupan pasti akan baik, karena di dalam hikayat2 semua agama intinya adalah membaikkan manusia.

Bagaimana jika kita dapat menghiasi diri, mewarnai tingkah laku serta memengaruhi cara berpikir seseorang. Seperti Tuhan Maha Berpengetahuan, Mahakaya, Maha Pengasih terhadap makhluk-makhluk-Nya, Maha damai, dan sebagainya .
Pastinya dunia akan damai.
(Aku selalu berjuang untuki bisa seperti tersebut, mampu menghiasi dengan kebaikan dimanapun aku berada)

Nah, meski buku ini merupakan refleksi atas peristiwa di masa laluku, setidaknya aku dapat menghubungkan sendiri antara nerbagai persoalan pelik di sekitark.  Dengan artikel-artikel yang kubuat ini, semoga bisa bermakna dan menambah wawasanku, mohon komentar atas ku yang haus ilmu darimu pembacaku.

Aku masih banyak belajar dan aku kurang berkompeten dan membutuhkan wawasan dari kalian.

Harapku , mampu senantiasa merengkuh pencerahan religi mengenai problematika hidup yang komplek. 


 - ZULIA -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please your coment

HAMBA YANG HINA

DOA , PENGAKUAN INSAN BERLUMUR DOSA MANTRA DAN DOA Hening tanpa suara Rembulan terdiam seribu bahasa Bintang enggan bersinar te...